Skip to main content

Indonesia and G20 2022 Presidency

Tulisan ini terbit di Bisnis Indonesia.


Please visit and read https://bisnisindonesia.id/ untuk mendapatkan informasi mendalam, terkini dan terpercaya.


Indonesia secara resmi kini memimpin Presidensi G20 untuk periode 2022. Kepemimpinan forum multilateral ini memberikan banyak peluang dan kesempatan bagi negara kita dalam berbagai aspek.
Tema yang diusung dalam Presidensi G20 2022 adalah Recover Together, Recover Stronger.  Melalui tema tersebut, Indonesia ingin mengajak seluruh dunia untuk saling mendukung untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.
Dengan menjadi Presidensi G-20, Indonesia memiliki kesempatan secara strategis untuk ikut menentukan arah desain kebijakan pemulihan ekonomi global, terutama pada masa pasca pandemi Covid-19.
Beberapa isu sentral dari peran Indonesia tersebut adalah ketimpangan akses vaksin, politisasi vaksin, vaksinasi yang selektif dan vaccine nationalism. 
Kita berharap program vaksinasi dan ketersediaan vaksin dapat dinikmati seluruh penduduk dan semua negara. Vaksinasi yang optimal dan menjangkau seluruh negara dapat mempercepat pemulihan global dari aspek social dan kesehatan.
Selain itu Indonesia akan memainkan peran penting dalam mewujudkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global, upaya mengatasi peningkatan rata-rata indikator kemiskinan dari 5,4 (2020) menjadi 5,9 (2021), dampak keuangan dan gangguan pada global supply chain karena pandemic, serta isu geopolitisasi sumber daya strategis.
Dalam pertemuan di Roma-Italia akhir pekan lalu, sejumlah poin kepentingan Indonesia berhasil diakomodasi dalam deklarasi pertemuan para pemimpin G20 tersebut.
Beberapa agenda utama yang terus disuarakan Indonesia antara lain dukungan penundaan pembayaran utang untuk negara miskin dan berkembang, serta restrukturisasi utang.
Persoalan utang negara berkembang, termasuk Indonesia, memang jadi sorotan yang begitu ketat oleh publik.
Indonesia juga ingin seperti kepemimpinan Arab Saudi 2 tahun lalu yang berhasil mengangkat isu penundaan utang negara-negara berkembang melalui program Debt Service Suspension Initiative (DSSI).
Penangguhan pembayaran utang awalnya ditetapkan hingga Oktober 2020 dan kemudian telah diperpanjang hingga 30 Juni 2021. 
Sebanyak 46 dari 73 negara yang memenuhi syarat telah mendapatkan keuntungan dari penangguhan pembayaran bunga sebesar US$ 5,7 miliar. Ke-46 negara itu memiliki total utang gabungan sebesar US$71,5 miliar pada akhir 2018.
Tak hanya utang, beberapa isu juga menjadi agenda G20 tahun depan, antara lain relokasi special drawing rights untuk negara berkembang untuk bantuan cadangan pendanaan untuk negara berkembang sebesar US$650 miliar.
Selain itu, ada juga agenda percepatan SDG's terutama untuk negara yang rentan, pemberdayaan perempuan, pembentukan digital economy working group, dan sejumlah isu social lainnya.
Tentu masyarakat berharap kepemimpinan di G20 juga berkorelasi positif dengan kepentingan nasional kita.  Ada peluang manfaat dan efek Presidensi G-20 kepada Indonesia bisa dua kali lipat lebih besar dari yang dicapai dalam pertemuan IMF-World Bank 2018.
Hasil pre-eliminary research yang dilakukan oleh Kemenko Perekonomian dan Universitas Indonesia menyebutkan kegiatan forum multilateral ini akan menyerap tenaga kerja sekitar 33.000 orang yang tersebar di berbagai lokasi pertemuan
Selain itu, ratusan pertemuan G20 akan berontribusi dalam meningkatkan produk domestik bruto (PDB) nasional sebesar Rp7,43 triliun.
Adapun manfaat jangka menengah dan panjang dari Presidensi G20 akan memperkuat citra positif Indonesia, menunjukkan kepemimpinan RI di forum global, menampilkan kemajuan pembangunan Indonesia di bidang infrastruktur, konektivitas, potensi investasi.
Dengan begitu banyak peluang, kesempatan, dan potensi manfaat dari forum multilateral tersebut, rasanya layak bagi kita sebagai masyarakat untuk mendukung pemerintah menjalankan perannya dalam Presidensi G20 untuk periode 2022.

Please read and share:

https://bisnisindonesia.id/article/indonesia-presidensi-g20-agenda-pemulihan-ekonomi-global

https://bisnisindonesia.id/article/tajuk-harapan-besar-di-presidensi-g20


Comments

Popular posts from this blog

A Story of Puang Oca & Edi Sabara Mangga Barani

Mantan Wakapolri M. Jusuf Mangga Barani mengaku serius menekuni bisnis kuliner, setelah pensiun dari institusi kepolisian pada awal 2011 silam. Keseriusan itu ditunjukan dengan membuka rumah makan seafood Puang Oca pertama di Jakarta yang terletak di Jalan Gelora Senayan, Jakarta. "Saya ini kan hobi masak sebelum masuk kepolisian. Jadi ini menyalurkan hobi, sekaligus untuk silaturahmi dengan banyak orang. Kebetulan ini ada tempat strategis," katanya 7 Desember 2011. Rumah makan Puang Oca Jakarta ini merupakan cabang dari restoran serupa yang sudah dibuka di Surabaya. Manggabarani mengatakan pada prinsinya, sebagai orang Makassar, darah sebagai saudagar Bugis sangat kental, sehingga dia lebih memilih aktif di bisnis kuliner setelah purna tugas di kepolisian. Rumah makan Puang Oca ini menawarkan menu makanan laut khas Makassar, namun dengan cita rasa Indonesia. Menurut Manggabarani, kepiting, udang dan jenis ikan lainnya juga didatangkan langsung dari Makassar untuk menjamin ke...

Preman Jakarta, antara Kei, Ambon, Flores, Banten dan Betawi

BERDIRI menelepon di pintu pagar markasnya, rumah tipe 36 di Kaveling DKI Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Umar Ohoitenan Kei, 33 tahun, tampak gelisah. Pembicaraan terkesan keras. Menutup telepon, ia lalu menghardik, “Hei! Kenapa anak-anak belum berangkat?” Hampir setengah jam kemudian, pada sekitar pukul 09.00, pertengahan Oktober lalu itu, satu per satu pemuda berbadan gelap datang. Tempat itu mulai meriah. Rumah yang disebut mes tersebut dipimpin Hasan Basri, lelaki berkulit legam berkepala plontos. Usianya 40, beratnya sekitar 90 kilogram. Teh beraroma kayu manis langsung direbus-bukan diseduh-dan kopi rasa jahe segera disajikan. Hasan mengawali hari dengan membaca dokumen perincian utang yang harus mereka tagih hari itu. Entah apa sebabnya, tiba-tiba Hasan membentak pemuda pembawa dokumen. Yang dibentak tak menjawab, malah melengos dan masuk ke ruang dalam.Umar Kei, 33 tahun, nama kondang Umar, tampak terkejut. Tapi hanya sedetik, setelah itu terbahak. Dia tertawa sampai ...

PREMAN JAKARTA: Siapa bernyali kuat?

Saya paling suka cerita dan film tentang thriller, mirip mobster, yakuza, mafia dll. Di Indonesia juga ada yang menarik rasa penasaran seperti laporan Tempo 15 November 2010 yang berjudul GENG REMAN VAN JAKARTA. >(http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2010/11/15/INT/mbm.20101115.INT135105.id.html) TANGANNYA menahan tusukan golok di perut. Ibu jarinya nyaris putus. Lima bacokan telah melukai kepalanya. Darah bercucuran di sekujur tubuh. "Saya lari ke atas," kata Logo Vallenberg, pria 38 tahun asal Timor, mengenang pertikaian melawan geng preman atau geng reman lawannya, di sekitar Bumi Serpong Damai, Banten, April lalu. "Anak buah saya berkumpul di lantai tiga." Pagi itu, Logo dan delapan anak buahnya menjaga kantor Koperasi Bosar Jaya, Ruko Golden Boulevard, BSD City, Banten. Mereka disewa pemilik koperasi, Burhanuddin Harahap. Mendapat warisan dari ayahnya, Baharudin Harahap, ia menguasai puluhan koperasi di berbagai kota, seperti Bandung, Semaran...