Skip to main content

Ini Kiprah Bisnis Bobby Afif Nasution, Sang Menantu Presiden Jokowi

Nama Bobby Afif Nasution santer mulai menjadi perbincangan masyarakat lantaran pernikahannya dengan Kahiyang Ayu, putri Presiden Joko Widodo pada hari ini Rabu, 8 November 2017 di Solo Jawa Tengah.




Banyak yang mengenal Bobby sebagai pebisnis muda yang memiliki rekam jejak baik di bidang properti. Berikut ini kisah Bobby yang ditulis di Bisnis Indonesia.

silahkan buka tautan ini: http://koran.bisnis.com/read/20171004/449/695498/sosok-pengembang-mengenal-bisnis-properti-calon-menantu-jokowi

Pria kelahiran Medan, 5 Juli 1991 ini rupanya punya kesibukan di bisnis properti. Bobby dipercaya menjabat sebagai Direktur Pemasaran Takke Group.

Takke Group bukanlah pemain baru. Perusahaan yang didirikan oleh Laurent M. Takke itu sudah 20 tahun berpengalaman di dunia properti. Produknya, di antaranya adalah Apartemen Kemang View dan Metro Galaxy di Bekasi, serta sejumlah perumahan tapak seperti Cimanggis Permai.

Saat ini perusahaan sudah membangun sekitar 8.000 rumah tapak yang tersebar di sejumlah lokasi di Jabodetabek dengan nilai proyek keseluruhan mencapai Rp2 triliun.

Bobby bergabung dengan perusahaan tersebut sebagai Direktur Pemasaran pada 2016. Namun, hal itu bukanlah kali pertama Bobby bermain properti. Sebelumnya, dia pernah menggarap bisnis perumahan di Medan dan kawasan terpadu Malioboro City di Yogyakarta.

"Saya sudah lama mulai berbisnis diawali dengan modal menjual kedua mobil pribadi untuk ternak ikan lele, bebek, tambak udang, hingga ikan asin bahkan pernah terlibat dalam bisnis MLM yang tidak banyak membuahkan hasil," katanya saat ditemui wartawan Bisnis di Bogor, awal Oktober lalu.

Bobby memastikan dirinya tidak akan berhenti belajar untuk terus melihat pergerakan pasar dan tren masyarakat. Hal itu dilakukan agar dapat berbuat sesuai dengan kebutuhan pembangunan dan infrastruktur negara meski dalam lingkup yang kecil.

Ketika ditanya tentang dunia politik, Bobby yang masih menjabat sebagai Manager di Klub Sepak Bola Medan Jaya itu mengaku tidak akan menutup kesempatan jika ada kesempatan dan peluang.

Namun, saat ini dirinya ingin fokus menyelesaikan tanggung jawab di proyek perusahaannya, khususnya Apartemen Gardenia, di mana dia memiliki saham 20% di proyek tersebut. Dia mengaku akan melakukan strategi penjualan dengan memanfaatkan perkembangan digital saat ini.

Untuk itu, dia akan memaksimalkan penggunaan media sosial dan influencer yang diharapkan memberi dampak secara efektif. Apalagi, tren dunia jual beli sekarang melalui daring atau e-commerce. Pasar yang disasar pun masyarakat usia muda yang menyimpan potensi daya beli tinggi.

"Di poyek Gardenia saat ini sudah tutup atap untuk dua menara Raflesia 465 unit dan Bougenvile 1.074 unit. Penjualan juga sudah mencapai 700-an unit untuk Bougenvile, sedangkan Raflesia akan menjadi unit eksklusif yang segera kami jual," kata pria lulusan S2 di Magister Manajemen Bisnis di IPB itu.

Proyek Gardenia yang berdiri di atas lahan 1,3 hektare ini menelan nilai investasi Rp600 miliar yang 70% pendanaan dibiayai oleh perbankan. Proyek ini dipasarkan sejak 2014 dengan harga mulai Rp9 juta per m2. Namun, saat ini sudah terjadi kenaikan harga dan menjadi Rp15 juta per m2.

Adapun, untuk menara Raflesia, kata Bobby, perusahaan akan memasang harga lebih tinggi sekitar Rp20 juta per m2. Hal ini untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat akan unit eksekutif di seputaran pusat Bogor.

Di tengah kondisi industri yang belum stabil saat ini, Bobby optimistis dapat memasarkan proyeknya dengan baik. Hal ini didasarkan pada sejumlah fasilitas unggulam yang akan diberikan pada konsumen seperti lahan parkir yang disediakan mencapai 24.578.71 m2.

Kapasitas parkirnya mampu menampung sebanyak 729 unit mobil dan 233 unit motor, dengan perbandingannya adalah 1:2. Artinya, setiap 2 unit apartemen mendapatkan 1 lot parkir. Menurut Bobby, jarang sekali apartemen yang menawarkan parkir dengan perbandingan tersebut, kecuali beberapa apartemen kelas atas.

"Saya ingin menghadirkan solusi hunian terbaik dengan harga dan fasilitas yang berkualitas."

Bobby mengaku meski fokus dengan pengembangan apartemen eksklusif, perusahaan akan mengutamakan masyarakat asli Bogor yang membutuhkan hunian pertama untung ditinggali. Sebab, tingginya laju urbanisasi membuat Bogor kini menjadi salah satu kawasan yang paling diincar masyarakat pendatang yang bekerja di Jakarta.

"Mungkin kalau rumah tapak masih banyak kita temui, tetapi kami memilih membangun dengan konsep vertikal melihat peluang lahan yang semakin sempit."


http://kabar24.bisnis.com/read/20171108/15/707122/momen-ijab-kabul-bobby-nasution-kahiyang-jokowi
http://kabar24.bisnis.com/read/20171108/15/707106/kahiyang-ayu-dan-bobby-nasution-resmi-suami-istri-
http://kabar24.bisnis.com/read/20171108/15/707101/23-fakta-pernikahan-kahiyang-jokowi-dan-bobby-nasution
http://kabar24.bisnis.com/read/20171108/15/707111/pernikahan-kahiyang-bobby-sarung-bugis-jadi-kado-spesial-mufidah-kalla-untuk-mempelai

Comments

Popular posts from this blog

A Story of Puang Oca & Edi Sabara Mangga Barani

Mantan Wakapolri M. Jusuf Mangga Barani mengaku serius menekuni bisnis kuliner, setelah pensiun dari institusi kepolisian pada awal 2011 silam. Keseriusan itu ditunjukan dengan membuka rumah makan seafood Puang Oca pertama di Jakarta yang terletak di Jalan Gelora Senayan, Jakarta. "Saya ini kan hobi masak sebelum masuk kepolisian. Jadi ini menyalurkan hobi, sekaligus untuk silaturahmi dengan banyak orang. Kebetulan ini ada tempat strategis," katanya 7 Desember 2011. Rumah makan Puang Oca Jakarta ini merupakan cabang dari restoran serupa yang sudah dibuka di Surabaya. Manggabarani mengatakan pada prinsinya, sebagai orang Makassar, darah sebagai saudagar Bugis sangat kental, sehingga dia lebih memilih aktif di bisnis kuliner setelah purna tugas di kepolisian. Rumah makan Puang Oca ini menawarkan menu makanan laut khas Makassar, namun dengan cita rasa Indonesia. Menurut Manggabarani, kepiting, udang dan jenis ikan lainnya juga didatangkan langsung dari Makassar untuk menjamin ke...

Preman Jakarta, antara Kei, Ambon, Flores, Banten dan Betawi

BERDIRI menelepon di pintu pagar markasnya, rumah tipe 36 di Kaveling DKI Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Umar Ohoitenan Kei, 33 tahun, tampak gelisah. Pembicaraan terkesan keras. Menutup telepon, ia lalu menghardik, “Hei! Kenapa anak-anak belum berangkat?” Hampir setengah jam kemudian, pada sekitar pukul 09.00, pertengahan Oktober lalu itu, satu per satu pemuda berbadan gelap datang. Tempat itu mulai meriah. Rumah yang disebut mes tersebut dipimpin Hasan Basri, lelaki berkulit legam berkepala plontos. Usianya 40, beratnya sekitar 90 kilogram. Teh beraroma kayu manis langsung direbus-bukan diseduh-dan kopi rasa jahe segera disajikan. Hasan mengawali hari dengan membaca dokumen perincian utang yang harus mereka tagih hari itu. Entah apa sebabnya, tiba-tiba Hasan membentak pemuda pembawa dokumen. Yang dibentak tak menjawab, malah melengos dan masuk ke ruang dalam.Umar Kei, 33 tahun, nama kondang Umar, tampak terkejut. Tapi hanya sedetik, setelah itu terbahak. Dia tertawa sampai ...

PREMAN JAKARTA: Siapa bernyali kuat?

Saya paling suka cerita dan film tentang thriller, mirip mobster, yakuza, mafia dll. Di Indonesia juga ada yang menarik rasa penasaran seperti laporan Tempo 15 November 2010 yang berjudul GENG REMAN VAN JAKARTA. >(http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2010/11/15/INT/mbm.20101115.INT135105.id.html) TANGANNYA menahan tusukan golok di perut. Ibu jarinya nyaris putus. Lima bacokan telah melukai kepalanya. Darah bercucuran di sekujur tubuh. "Saya lari ke atas," kata Logo Vallenberg, pria 38 tahun asal Timor, mengenang pertikaian melawan geng preman atau geng reman lawannya, di sekitar Bumi Serpong Damai, Banten, April lalu. "Anak buah saya berkumpul di lantai tiga." Pagi itu, Logo dan delapan anak buahnya menjaga kantor Koperasi Bosar Jaya, Ruko Golden Boulevard, BSD City, Banten. Mereka disewa pemilik koperasi, Burhanuddin Harahap. Mendapat warisan dari ayahnya, Baharudin Harahap, ia menguasai puluhan koperasi di berbagai kota, seperti Bandung, Semaran...