Jangan Sampai Ketinggalan Zaman
Bel peringatan itu kembali berbunyi. Kali ini, bunyi nyaring berasal dari berita penutupan toko milik beberapa peritel besar yang menjadi bahan pembicaraan para pelaku bisnis, terutama di sektor ritel dan industri terkait. Di satu sisi, penutupan toko boleh jadi sebagai strategi bisnis perusahaan ritel untuk mencari lokasi-lokasi baru yang prospektif untuk ekspansi usaha. Sebaliknya, penutupan toko bisa dikarenakan kinerja tak sesuai harapan. Saat ini banyak toko dan gerai penjualan yang berada di lokasi yang semula dianggap prospektif, belakangan mengalami kemunduran karena sejumlah alasan. Keputusan bisnis pun dibuat, daripada merugi, lebih baik memang ditutup. Sejumlah faktor yang disinyalir menjadi sebabnya yakni turunnya daya beli, konsumen yang menahan belanja, atau persaingan ketat di sesama peritel, khususnya setelah hadirnya platform ritel online, dan lainnya. Bagi sebagian pihak, inilah sebuah keniscayaan di era digital. Kenyataan yang harus dihadapi para pebisnis k...