Tahniah dari lapangan hijau
Oleh Fahmi Achmad
Wartawan Bisnis Indonesia
Sulit rasanya membantah kalau pekan ini, puluhan juta penduduk Indonesia yang menyukai sepak bola mungkin mencapai klimaks menikmati hasil pertandingan tim-tim besar.
Awal pekan, mungkin banyak pendukung Manchester United (Inggris) dan Barcelona (Spanyol) berseri-seri karena tim mereka menang telak. MU menekuk Blackburn Rovers 7-1 dan Barcelona membantai Real Madrid 5-0.
Namun, itu belum seberapa rasanya karena pada Rabu malam, timnas Indonesia tampil gemilang dengan menang besar 5-1 atas Malaysia, negara tetangga yang menjadi musuh bebuyutan sejak beberapa dekade silam.
Rasa bangga sebagai orang Indonesia pun membuncah, meski mata ini rasanya belum terbiasa melihat orang bule menggunakan kostum Garuda dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Ya, suka tak suka, permainan Christian Gonzales dan Irfan Bachdim memang lumayan mempesona dan membuat permainan anak-anak asuhan Alfred Riedl kali ini sangat menarik ditonton. Dalam laga itu, keduanya masing-masing menyumbangkan satu gol untuk Indonesia.
Irfan Bachdim bahkan seakan menjadi idola baru di Tanah Air, dan tentu saja jadi pujaan oleh kaum hawa. Bahkan di layanan mikrobloging Twitter, jumlah follower akun @irfanbachdim10 meroket dari 7.000 menjadi 33.428 orang pada 2 Desember, atau hanya sehari setelah gol perdananya.
Pemuda 22 tahun tersebut kini seakan menggantikan Bambang Pamungkas sebagai golden boy tim Garuda.
“ I will do my best and hopefully we win the next game!!” kata Irfan, yang memang belum fasih berbahasa Indonesia, dalam akun mikrobloging tersebut 20 jam setelah pertandingan.
Si golden boy pantas untuk harus terus berharap bermain baik karena lawan Indonesia berikutnya tak lah mudah. Laos yang dilatih David Booth (Inggris) bisa menahan seri 2-2 atas tim terkuat Asia Tenggara, Thailand yang dilatih Bryan Robson (Inggris).
Dua lawan Indonesia satu grup tersebut memang tak menggunakan pemain naturalisasi seperti Singapura dan Filipina yang bermain di grup lain di Vietnam.
Singapura,sang tiga kali juara Piala AFF, bahkan menjadi kampiun pada 2007 (seharusnya terlaksan pada 2006) dengan tiga pemain asing yang sudah disahkan menjadi warga negara Singapura. Masing-masing adalah Agu Casmir (Nigeria), John Wilkinson (Inggris), dan Aleksander Duric (Serbia).
Tahun ini, Singapura juga mengandalkan mereka ditambah dengan Emuejeraye Precious (Nigeria) yang menjadi bek sentral Persija Jakarta, Shi Jiayi (Cina), Mustafic Fahrudin (Serbia) dan Bennett Daniel Mark (Inggris).
Sementara itu, Filipina juga mengandalkan delapan pemain keturunan mereka di ajang AFF 2010. Filipina ke putaran final Piala AFF 2010 setelah lolos kualifikasi yang digelar di Laos. Mereka mengalahkan Timor Leste 5-0, dan bermain imbang dengan Kamboja 0-0 dan Laos 2-2.
Filipina juga memiliki Neil Etheridge, kiper ketiga di Fulham (Inggris) saat ini yang lulusan akademi Chelsea, dengan gelandang naturalisasi lainnya Phil Younghusband yang kini bermain di klub Superliga Denmark, Esbjerg Fb.
Biar bagaimanapun, klimaks itu belum akan usai. Ayo Garuda terbang tinggi dan bawalah kabar baik buat negeri tercinta ini. (fahmi.achmad@bisnis.co.id)
Wartawan Bisnis Indonesia
Sulit rasanya membantah kalau pekan ini, puluhan juta penduduk Indonesia yang menyukai sepak bola mungkin mencapai klimaks menikmati hasil pertandingan tim-tim besar.
Awal pekan, mungkin banyak pendukung Manchester United (Inggris) dan Barcelona (Spanyol) berseri-seri karena tim mereka menang telak. MU menekuk Blackburn Rovers 7-1 dan Barcelona membantai Real Madrid 5-0.
Namun, itu belum seberapa rasanya karena pada Rabu malam, timnas Indonesia tampil gemilang dengan menang besar 5-1 atas Malaysia, negara tetangga yang menjadi musuh bebuyutan sejak beberapa dekade silam.
Rasa bangga sebagai orang Indonesia pun membuncah, meski mata ini rasanya belum terbiasa melihat orang bule menggunakan kostum Garuda dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Ya, suka tak suka, permainan Christian Gonzales dan Irfan Bachdim memang lumayan mempesona dan membuat permainan anak-anak asuhan Alfred Riedl kali ini sangat menarik ditonton. Dalam laga itu, keduanya masing-masing menyumbangkan satu gol untuk Indonesia.
Irfan Bachdim bahkan seakan menjadi idola baru di Tanah Air, dan tentu saja jadi pujaan oleh kaum hawa. Bahkan di layanan mikrobloging Twitter, jumlah follower akun @irfanbachdim10 meroket dari 7.000 menjadi 33.428 orang pada 2 Desember, atau hanya sehari setelah gol perdananya.
Pemuda 22 tahun tersebut kini seakan menggantikan Bambang Pamungkas sebagai golden boy tim Garuda.
“ I will do my best and hopefully we win the next game!!” kata Irfan, yang memang belum fasih berbahasa Indonesia, dalam akun mikrobloging tersebut 20 jam setelah pertandingan.
Si golden boy pantas untuk harus terus berharap bermain baik karena lawan Indonesia berikutnya tak lah mudah. Laos yang dilatih David Booth (Inggris) bisa menahan seri 2-2 atas tim terkuat Asia Tenggara, Thailand yang dilatih Bryan Robson (Inggris).
Dua lawan Indonesia satu grup tersebut memang tak menggunakan pemain naturalisasi seperti Singapura dan Filipina yang bermain di grup lain di Vietnam.
Singapura,sang tiga kali juara Piala AFF, bahkan menjadi kampiun pada 2007 (seharusnya terlaksan pada 2006) dengan tiga pemain asing yang sudah disahkan menjadi warga negara Singapura. Masing-masing adalah Agu Casmir (Nigeria), John Wilkinson (Inggris), dan Aleksander Duric (Serbia).
Tahun ini, Singapura juga mengandalkan mereka ditambah dengan Emuejeraye Precious (Nigeria) yang menjadi bek sentral Persija Jakarta, Shi Jiayi (Cina), Mustafic Fahrudin (Serbia) dan Bennett Daniel Mark (Inggris).
Sementara itu, Filipina juga mengandalkan delapan pemain keturunan mereka di ajang AFF 2010. Filipina ke putaran final Piala AFF 2010 setelah lolos kualifikasi yang digelar di Laos. Mereka mengalahkan Timor Leste 5-0, dan bermain imbang dengan Kamboja 0-0 dan Laos 2-2.
Filipina juga memiliki Neil Etheridge, kiper ketiga di Fulham (Inggris) saat ini yang lulusan akademi Chelsea, dengan gelandang naturalisasi lainnya Phil Younghusband yang kini bermain di klub Superliga Denmark, Esbjerg Fb.
Biar bagaimanapun, klimaks itu belum akan usai. Ayo Garuda terbang tinggi dan bawalah kabar baik buat negeri tercinta ini. (fahmi.achmad@bisnis.co.id)
Comments