Posts

Showing posts from June, 2010

Tebakan JP Morgan dan Inggris meringis

Piala Dunia 2010 sudah memasuki babak 16 besar. Artinya separuh lebih dari tim peserta ajang olahraga terbesar dunia itu segera mengepak barangnya dan kembali ke negara masing-masing. Hasil penyisihan grup membuat saya tertarik untuk membuka kembali panduan kuantitatif yang dirilis J.P. Morgan, perusahaan jasa keuangan global, pada awal Juni ini. J.P. Morgan menggunakan model Quant sebagai landasan panduan siapa yang berpeluang menjadi juara dunia. Model Quant merupakan analisa investasi yang berbasis data dan metode matematika terhadap kinerja dan peluang saham di pasar modal. Analisa yang dikembangkan J.P. Morgan biasanya sangat kompleks bagi orang awam terhadap pasar modal, karena biasanya menyangkut data, tren harga saham, opini analis, neraca keuangan maupun data fundamental yang berguna bagi para investor. Pada dasarnya ada empat landasan analisa, yaitu matrik valuasi, pasar dan sentimen analis, fundamental perusahaan, dan tren harga saham. Secara keseluruhan, model Quant memperl...

Geliat kotak ajaib dan pesta sepakbola

Oleh Fahmi Achmad Wartawan Bisnis Indonesia Selama sebulan ke depan, bisa dipastikan perhatian jutaan orang di Tanah Air tertuju kepada siaran televisi terutama pertandingan sepakbola Piala Dunia 2010 yang berlangsung di Afrika Selatan. Ajang 4 tahunan tersebut sebenarnya bisa menjadi alat bagi industri televisi menjaring pendapatan dari iklan. Namun, di Indonesia hanya grup PT Media Nusantara Citra Tbk (RCTI dan Global TV) yang mempunyai hak siar eksklusif. Belum ada info resmi dari MNC mengenai nilai hak siar yang dikeluarkan untuk menjadi mitra Electronic City Entertainment (ECE) untuk menyiarkan pertandingan sepak bola akbar. Nilai hak siar Piala Dunia 2010 tentu lebih mahal dari hak siar Piala Dunia 2006 yang kala itu dipegang SCTV. Menurut kabar yang beredar, SCTV saat itu sedikitnya membayar US$10 juta untuk mendapatkan hak siar itu. Angka itu melonjak dua kali lipat ketimbang harga beli hak siar Piala Dunia 2002, yang saat itu disiarkan oleh RCTI. Kala itu, harga hak siar baru ...

Capex of Timah

PT Timah Tbk capital expenditure this year was pegged at Rp769,46 billion with the largest allocation or Rp175 billion was used for construction of five ships suction unit of production. President Director of PT Timah Tbk Wachid Usman said the capital expenditure fund will be taken from internal cash of the company. "Until now we did not plan to seek additional funds from banks to finance capital expenditure. But if bank interest down, it could be no bank loans," he said today after general meeting of shareholders (AGM). The Company allocates Rp140 billion or 18% from the total expenditure capital to modify the bucket wheel dredgers dredges, Rp82,3 billion for the construction of tin chemical plant project, procurement drill ships and onshore drilling machine Rp43 billion, and increased shipbuilding capacity Rp80 billion. Other activities funded from capital spending this year is the exploration of Rp57,3 billion, the development of mineral technology processing Rp50 billion,...