Ekspresikan !!!!
Tim peneliti dari Pusat Penelitian Primata Nasional Yerkes di Universitas Emory, Atlanta, Amerika Serikat merilis hasil analisa bahwa ada kesamaan ekspresi emosi antara manusia dengan primata.
Mereka menganalisa suara yang dikeluarkan oleh tiga bayi manusia dan 21 orangutan, gorila, simpanse dan bonobo. Suara-suara tersebut direkam kemudian diukur dan dibandingkan satu sama lain. Setelah itu, baru peneliti mengetahui bahwa ada kesamaan.
Tapi itu tak seberapa, beberapa ilmuwan AS lainnya mengungkapkan hasil kajian yang membuat saya terkagum dan tertawa. Mereka menganalisa foto-foto ekspresi presiden dan pemimpin negara besar dengan ekspresi kera, simpanse, monyet bahkan gorila.
Hasil analisa ekspresi ternyata memang sama antara manusia dan primata. Kerutan di dahi, senyum lebar, senyum tipis, dagu miring, alis terangkat, wajah tak simetris menjadi penanda ekspresi.
Bahkan, ekspresi para pemimpin negara tersebut dapat menjadi landasan apakah mereka berbohong, benar-benar memperlihatkan kesedihan, gembira atau hanya bercanda.
Ronald Reagen menjadi presiden AS yang diakui para ilmuwan sulit ditebak, apakah sedang marah atau tulus tertawanya. Ekspresi si mantan aktor ini mampu membuat penganalisa di CIA maupun KGB, hilang akal.
Bill Clinton pun tak lepas dari sasaran. Ketika jumpa pers soal Monica Legwinsky, Clinton mengatakan "Saya tidak pernah affairs dengan wanita itu (that woman)!!"
Kata "wanita itu" menunjukkan Clinton ingin ada jarak antara dirinya dengan Monica, tetapi diucapkan dengan mata yang berkedip dan sambil menaruh ujung lidah di antara 2 bibir. Itu tanda-tanda berbohong.
George Bush, terutama yang junior, memiliki banyak ekspresi yang menjadi contoh kesamaan dengan foto ekspresi primata. Para ilmuwan itu menunjukkan bagaimana, pertautan alis, kerutan dahi dan bentuk wajah Bush ketika dia ketawa ataupun pidato soal senjata nuklir di Irak.
Wajah Bush yang asimetris dengan dagu agak miring sebelah menjadi penanda dia lagi serius. Tapi cara dia menggunakan kedua tangan seakan mencekik leher orang, itu sangat tepat digunakan sambil dia bercerita soal teror.
Sayangnya, para ilmuwan tak menceritakan bagaimana ekspresinya soal kasus pelemparan sepatu.
Ekspresi mantan perdana menteri Jepang Junichiro Koizumi juga lumayan terkuak. Gerak mata dan mulutnya mungkin sulit dianalisa tetapi rona paras dan gerakan tangannya cukup menginformasikan ekspresinya.
Yang paling dingin ekspresinya Vladimir Putin. Pemimpin Rusia ini memang sangat jarang senyum, garis bibirnya selalu terkatup. Eks KGB yang jago gulat ini tetap bisa mengekspresikan kekuasaan dari matanya.
Pak Harto, panggilan saya untuk Suharto, mungkin lolos jadi pasien yang diamati para ilmuwan AS itu. Dia jenderal yang suka senyum (smilling general) dan sulit ditebak.
Kalau perempuan bagai bawang yang dikupas-kupas tak kelihatan isinya, pak Harto merupakan presiden yang sulit diketahui ekspresi senyum itu marah atau senang.
Mungkin masih banyak fragmen ekspresi pemimpin dunia yang tak sempat dianalisa para ilmuwan, dan itu pula yang membuat banyak perdebatan soal kekerabatan manusia dengan primata.
Saya sendiri masih belum paham benar soal hukum alam yang dikemukakan Charles Darwin dalam bukunya “The Expresion of Emotions in Man and Animals” (1872)dan Thomas Huxley, seorang pembela garis keras Darwin, yang menulis buku “Evidence for Man’s Place in Nature” (1863).
Di bukunya ini Darwin mengemukakan bahwa ekspresi wajah adalah bentuk kompleks komunikasi oleh sistem perototan yang rumit yang merupakan hasil proses evolusi. Emosi yang ditunjukkan oleh ekspresi wajah juga merupakan akibat seleksi alam.
Darwin menganalisis bahwa semua emosi dan ekspresi wajah sama saja untuk segala bangsa, bagaimana kalau mereka senang,marah,ketakutan, dan lain-lain. Menurut Darwin, ekspresi wajah binatang dan manusia menunjukkan banyak kesamaan.
Namun, om Darwin, apa benar demikian? Dulu waktu saya belajar Biologi, manusia dikatakan punya persamaan dengan primata atau sebangsa kera. Kita makhluk yang memiliki kelenjar susu di dada.
Tanda kesamaan juga terlihat dari kedua mata yang sama-sama menghadap ke arah depan. Selain itu, manusia dan primata punya tungkai ibu jari dapat digerakkan ke segala arah dengan mudah serta mempunyai bentuk rahim satu ruangan/simpleks.
Ada persamaan ada juga perbedaan.Otak manusia besar sedangkan otak kera kecil, lagipula struktur haemoglobin (unsur darah) kita berbeda. Dan, manusia masuk ke familia hominidae sedangkan kera familia pongidae.
Yang paling kelihatan adalah anggota tubuh manusia bagian belakang berfungsi untuk memegang, sedangkan kera primata untuk memegang sesuatu.
Belum lagi, akan terlihat tungkai belakang orang lebih panjang dari tungkai depan, sedangkan pada kera tungkai depan sama panjang atau lebih panjang dari tungkai belakang.
Hmmmm.... saya masih menunggu ekspresi terkini dari gaya jaim, gaya humoris, gaya keibuan dari para calon presiden kita. Andai Michael Moore mau bikin film tentang Pemilu kita...????
Mereka menganalisa suara yang dikeluarkan oleh tiga bayi manusia dan 21 orangutan, gorila, simpanse dan bonobo. Suara-suara tersebut direkam kemudian diukur dan dibandingkan satu sama lain. Setelah itu, baru peneliti mengetahui bahwa ada kesamaan.
Tapi itu tak seberapa, beberapa ilmuwan AS lainnya mengungkapkan hasil kajian yang membuat saya terkagum dan tertawa. Mereka menganalisa foto-foto ekspresi presiden dan pemimpin negara besar dengan ekspresi kera, simpanse, monyet bahkan gorila.
Hasil analisa ekspresi ternyata memang sama antara manusia dan primata. Kerutan di dahi, senyum lebar, senyum tipis, dagu miring, alis terangkat, wajah tak simetris menjadi penanda ekspresi.
Bahkan, ekspresi para pemimpin negara tersebut dapat menjadi landasan apakah mereka berbohong, benar-benar memperlihatkan kesedihan, gembira atau hanya bercanda.
Ronald Reagen menjadi presiden AS yang diakui para ilmuwan sulit ditebak, apakah sedang marah atau tulus tertawanya. Ekspresi si mantan aktor ini mampu membuat penganalisa di CIA maupun KGB, hilang akal.
Bill Clinton pun tak lepas dari sasaran. Ketika jumpa pers soal Monica Legwinsky, Clinton mengatakan "Saya tidak pernah affairs dengan wanita itu (that woman)!!"
Kata "wanita itu" menunjukkan Clinton ingin ada jarak antara dirinya dengan Monica, tetapi diucapkan dengan mata yang berkedip dan sambil menaruh ujung lidah di antara 2 bibir. Itu tanda-tanda berbohong.
George Bush, terutama yang junior, memiliki banyak ekspresi yang menjadi contoh kesamaan dengan foto ekspresi primata. Para ilmuwan itu menunjukkan bagaimana, pertautan alis, kerutan dahi dan bentuk wajah Bush ketika dia ketawa ataupun pidato soal senjata nuklir di Irak.
Wajah Bush yang asimetris dengan dagu agak miring sebelah menjadi penanda dia lagi serius. Tapi cara dia menggunakan kedua tangan seakan mencekik leher orang, itu sangat tepat digunakan sambil dia bercerita soal teror.
Sayangnya, para ilmuwan tak menceritakan bagaimana ekspresinya soal kasus pelemparan sepatu.
Ekspresi mantan perdana menteri Jepang Junichiro Koizumi juga lumayan terkuak. Gerak mata dan mulutnya mungkin sulit dianalisa tetapi rona paras dan gerakan tangannya cukup menginformasikan ekspresinya.
Yang paling dingin ekspresinya Vladimir Putin. Pemimpin Rusia ini memang sangat jarang senyum, garis bibirnya selalu terkatup. Eks KGB yang jago gulat ini tetap bisa mengekspresikan kekuasaan dari matanya.
Pak Harto, panggilan saya untuk Suharto, mungkin lolos jadi pasien yang diamati para ilmuwan AS itu. Dia jenderal yang suka senyum (smilling general) dan sulit ditebak.
Kalau perempuan bagai bawang yang dikupas-kupas tak kelihatan isinya, pak Harto merupakan presiden yang sulit diketahui ekspresi senyum itu marah atau senang.
Mungkin masih banyak fragmen ekspresi pemimpin dunia yang tak sempat dianalisa para ilmuwan, dan itu pula yang membuat banyak perdebatan soal kekerabatan manusia dengan primata.
Saya sendiri masih belum paham benar soal hukum alam yang dikemukakan Charles Darwin dalam bukunya “The Expresion of Emotions in Man and Animals” (1872)dan Thomas Huxley, seorang pembela garis keras Darwin, yang menulis buku “Evidence for Man’s Place in Nature” (1863).
Di bukunya ini Darwin mengemukakan bahwa ekspresi wajah adalah bentuk kompleks komunikasi oleh sistem perototan yang rumit yang merupakan hasil proses evolusi. Emosi yang ditunjukkan oleh ekspresi wajah juga merupakan akibat seleksi alam.
Darwin menganalisis bahwa semua emosi dan ekspresi wajah sama saja untuk segala bangsa, bagaimana kalau mereka senang,marah,ketakutan, dan lain-lain. Menurut Darwin, ekspresi wajah binatang dan manusia menunjukkan banyak kesamaan.
Namun, om Darwin, apa benar demikian? Dulu waktu saya belajar Biologi, manusia dikatakan punya persamaan dengan primata atau sebangsa kera. Kita makhluk yang memiliki kelenjar susu di dada.
Tanda kesamaan juga terlihat dari kedua mata yang sama-sama menghadap ke arah depan. Selain itu, manusia dan primata punya tungkai ibu jari dapat digerakkan ke segala arah dengan mudah serta mempunyai bentuk rahim satu ruangan/simpleks.
Ada persamaan ada juga perbedaan.Otak manusia besar sedangkan otak kera kecil, lagipula struktur haemoglobin (unsur darah) kita berbeda. Dan, manusia masuk ke familia hominidae sedangkan kera familia pongidae.
Yang paling kelihatan adalah anggota tubuh manusia bagian belakang berfungsi untuk memegang, sedangkan kera primata untuk memegang sesuatu.
Belum lagi, akan terlihat tungkai belakang orang lebih panjang dari tungkai depan, sedangkan pada kera tungkai depan sama panjang atau lebih panjang dari tungkai belakang.
Hmmmm.... saya masih menunggu ekspresi terkini dari gaya jaim, gaya humoris, gaya keibuan dari para calon presiden kita. Andai Michael Moore mau bikin film tentang Pemilu kita...????
@mbak Safa, itu gaya lapar...
@mas Endot, foto siapa ya?