Skip to main content

Menanti Keberlanjutan di Ibu Kota Negara Nusantara (IKN)

Presiden terpilih, Prabowo Subianto berulang kali menegaskan komitmennya untuk meneruskan visi pembangunan IKN yang telah dimulai oleh Presiden Joko Widodo, serta memastikan kesiapan IKN sebagai pusat pemerintahan baru Indonesia.

Two Foreign Firms to Break Ground in IKN This Month, OIKN Says (bisnisindonesia.id)

Tidak hanya melanjutkan, tetapi juga dipercepat, begitu kata Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur, Senin, 12 Agustus 2024.



Pembangunan gedung-gedung penting seperti Gedung MPR/DPR, perumahan anggota, serta ruang kantor untuk yudikatif, termasuk Mahkamah Agung (MA) dan Mahkamah Konstitusi (MK) menjadi pilihan substansi dan prioritas Prabowo.


Soal anggaran yang tidak kecil jadi perhatian utama pemerintah. Selama 2022 hingga 2024 ini, ketergantungan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih besar. 

Sejatinya APBN direncanakan hanya berkontribusi sebesar Rp89 triliun atau 20% terhadap total kebutuhan pembangunan IKN yang Rp466 triliun.

Sementara itu porsi skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha diharapkan mencapai Rp253,4 triliun dan porsi skema investor swasta murni sebanyak Rp123,2 triliun.

Sebenarnya pemerintah berada dalam posisi dilematis. Di satu sisi APBN diperlukan untuk memancing investor, sedangkan di sisi lain postur fiskal amat terbatas.

Pemerintah pun perlu rasional dalam menentukan belanja prioritas mengingat intervensi fiskal negara juga masih dibutuhkan untuk penguatan daya beli, eksistensi industri, hingga pemulihan ekonomi. 

Karena itu, upaya berburu investor bagi pembangunan IKN adalah sikap pragmatis. Menurut Prabowo, dengan selesainya pusat pemerintahan di IKN, akan ada lebih banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi di ibu kota baru ini.

Lagi–Lagi Pemerintah Undur Pemindahan ASN ke IKN (bisnisindonesia.id)

Investasi memang jadi sorotan banyak pihak. Sudah banyak sweetener kebijakan, terutama di sisi fiskal yang diberikan kepada para calon investor untuk berpartisipasi dalam pembangunan IKN. Beragam investor sudah hadir tetapi sepertinya memang belum sebanyak yang diharapkan.

Pelaksanaan Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi, 17 Agustus 2024 di IKN memang menjadi bukti penguat minat investor. Namun itu baru tanda-tanda awal. Investor memerlukan 'jaminan lebih' untuk masuk IKN.

Ada dua regulasi terbaru yaitu PP No. 29/2024 tentang Perubahan atas PP No. 12/2023 tentang Pemberian Perizinan Berusaha, Kemudahan Berusaha, dan Fasilitas Penanaman Modal Bagi Pelaku Usaha di Ibu Kota Nusantara. 

Ada juga Keppres No. 25/2024 tentang Satuan Tugas Percepatan Investasi di Ibu Kota Nusantara yang diundangkan pada 5 Agustus 2024. Kedua beleid itu menambah keempukan karpet merah bagi investor. 

Pelaku usaha tentu merespons positif terhadap insentif aturan yang banyak tersebut lantaran kemudahan berusaha menjadi syarat mutlak investasi. Akan tetapi, pragmatisme tetap menjadi mantra kalangan pebisnis. 

Artinya, investasi baru akan dilakukan sepanjang faktor-faktor penunjang lain juga telah tersedia. Misalnya infrastruktur dasar, tingkat imbal hasil yang diperoleh, stabilitas sosial politik, serta jaminan konsistensi regulasi. 

Salah satu contohnya adalah keberadaan jumlah hotel yang minim untuk menopang pembangunan IKN. Pengusaha perhotelan siap masuk IKN tetapi membutuhkan dukungan perbankan, yang terlihat masih ragu akan potensi bisnis di sana.

Faktor konsistensi menjadi pertaruhan bagi pemerintah. Transisi kepemimpinan yang diyakini berjalan mulus, tidak serta merta menjamin pebisnis yang masih waswas perihal adanya perubahan aturan pada masa mendatang. 

Insentif fiskal yang lengkap harus didukung dengan penguatan sisi nonfiskal. Misalnya, stabilitas kebijakan dan penyederhanaan prosedur birokrasi mutlak ada agar terdapat jaminan bagi investasi jangka panjang.

investor cenderung mengedepankan potensi market, luas area, dan infrastruktur karena merepresentasikan detail perencanaan. Artinya, pemerintah harus menyiapkan berbagai referensi sehingga keputusan-keputusan investasi yang berdasarkan pada pertimbangan bisnis bisa diambil oleh investor potensial.

Kita berharap pemerintahan selanjutnya di era Prabowo Subianto tetap menjaga komitmen agar proyek IKN berkelanjutan sebagai wujud pemerataan pembangunan di luar Pulau Jawa.

Comments

Popular posts from this blog

A Story of Puang Oca & Edi Sabara Mangga Barani

Mantan Wakapolri M. Jusuf Mangga Barani mengaku serius menekuni bisnis kuliner, setelah pensiun dari institusi kepolisian pada awal 2011 silam. Keseriusan itu ditunjukan dengan membuka rumah makan seafood Puang Oca pertama di Jakarta yang terletak di Jalan Gelora Senayan, Jakarta. "Saya ini kan hobi masak sebelum masuk kepolisian. Jadi ini menyalurkan hobi, sekaligus untuk silaturahmi dengan banyak orang. Kebetulan ini ada tempat strategis," katanya 7 Desember 2011. Rumah makan Puang Oca Jakarta ini merupakan cabang dari restoran serupa yang sudah dibuka di Surabaya. Manggabarani mengatakan pada prinsinya, sebagai orang Makassar, darah sebagai saudagar Bugis sangat kental, sehingga dia lebih memilih aktif di bisnis kuliner setelah purna tugas di kepolisian. Rumah makan Puang Oca ini menawarkan menu makanan laut khas Makassar, namun dengan cita rasa Indonesia. Menurut Manggabarani, kepiting, udang dan jenis ikan lainnya juga didatangkan langsung dari Makassar untuk menjamin ke...

Preman Jakarta, antara Kei, Ambon, Flores, Banten dan Betawi

BERDIRI menelepon di pintu pagar markasnya, rumah tipe 36 di Kaveling DKI Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Umar Ohoitenan Kei, 33 tahun, tampak gelisah. Pembicaraan terkesan keras. Menutup telepon, ia lalu menghardik, “Hei! Kenapa anak-anak belum berangkat?” Hampir setengah jam kemudian, pada sekitar pukul 09.00, pertengahan Oktober lalu itu, satu per satu pemuda berbadan gelap datang. Tempat itu mulai meriah. Rumah yang disebut mes tersebut dipimpin Hasan Basri, lelaki berkulit legam berkepala plontos. Usianya 40, beratnya sekitar 90 kilogram. Teh beraroma kayu manis langsung direbus-bukan diseduh-dan kopi rasa jahe segera disajikan. Hasan mengawali hari dengan membaca dokumen perincian utang yang harus mereka tagih hari itu. Entah apa sebabnya, tiba-tiba Hasan membentak pemuda pembawa dokumen. Yang dibentak tak menjawab, malah melengos dan masuk ke ruang dalam.Umar Kei, 33 tahun, nama kondang Umar, tampak terkejut. Tapi hanya sedetik, setelah itu terbahak. Dia tertawa sampai ...

PREMAN JAKARTA: Siapa bernyali kuat?

Saya paling suka cerita dan film tentang thriller, mirip mobster, yakuza, mafia dll. Di Indonesia juga ada yang menarik rasa penasaran seperti laporan Tempo 15 November 2010 yang berjudul GENG REMAN VAN JAKARTA. >(http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2010/11/15/INT/mbm.20101115.INT135105.id.html) TANGANNYA menahan tusukan golok di perut. Ibu jarinya nyaris putus. Lima bacokan telah melukai kepalanya. Darah bercucuran di sekujur tubuh. "Saya lari ke atas," kata Logo Vallenberg, pria 38 tahun asal Timor, mengenang pertikaian melawan geng preman atau geng reman lawannya, di sekitar Bumi Serpong Damai, Banten, April lalu. "Anak buah saya berkumpul di lantai tiga." Pagi itu, Logo dan delapan anak buahnya menjaga kantor Koperasi Bosar Jaya, Ruko Golden Boulevard, BSD City, Banten. Mereka disewa pemilik koperasi, Burhanuddin Harahap. Mendapat warisan dari ayahnya, Baharudin Harahap, ia menguasai puluhan koperasi di berbagai kota, seperti Bandung, Semaran...