Skip to main content

Era Baru di BPJamsostek dan BPJS Kesehatan

Tulisan ini terbit di Bisnis Indonesia.


Please visit and read https://bisnisindonesia.id/ untuk mendapatkan informasi mendalam, terkini dan terpercaya.


Dua perusahaan milik negara yang mengurus program jaminan sosial kini telah memiliki kepengurusan baru untuk periode 5 tahun mendatang. Dewan pengawas dan direksi BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan punya tugas yang tentu tak mudah.
Kedua perusahaan tersebut memiliki peran berbeda tetapi usaha mereka sangat vital dalam mendukung upaya pemerintah mencapai kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.
Ada beberapa hal yang menjadi sorotan publik terkait dengan kinerja kedua badan penyelenggara jaminan sosial (BPJS) tersebut. Salah satunya adalah optimalisasi jumlah kepersertaan dan peningkatan layanan kepada peserta.
Saat ini, kepesertaan BPJS belum menjangkau seluruh masyarakat Indonesia. Hingga akhir 2020, jumlah peserta BP Jamsostek sebanyak 51,76 juta jiwa. Adapun, kepesertaan BPJS Kesehatan sudah menjangkau lebih dari 220 juta jiwa.
Penetrasi BPJS Kesehatan yang sudah menjangkau kurang lebih 85% kepesertaan harusnya bisa dioptimalkan untuk mendukung program BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek yang penetrasinya masih di kisaran 26%.
BP Jamsostek sendiri tentu harus pula berbenah. Saat ini BP Jamsostek mendapatkan amanah—sesuai dengan UU No.11/2020 Tentang Cipta Kerja—untuk menyelenggarakan program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).
Keberadaan program JKP harus dapat terimplementasi dengan baik dan menjadi penyempurna program jaminan sosial yang sudah ada.
Namun, secara umum, manajemen BP Jamsostek selalu diingatkan bahwa era industri 4.0 dengan kemajuan teknologi digital yang begitu dinamis membuat para pekerja di Indonesia sangat memerlukan perlindungan yang optimal. 
Selain itu, para pekerja di Tanah Air membutuhkan manfaat yang terus meningkat tiap tahun dari program jaminan sosial. Karena itu, peningkatan kemudahan dan kecepatan layanan yang ditunjang dengan ketangkasan sistem teknologi BP Jamsostek haruslah mumpuni.
Persoalan peningkatan layanan juga menjadi pekerjaan yang kontinyu bagi BPJS Kesehatan. Dengan jumlah peserta yang terus bertambah dan kebutuhan masyarakat yang terus meningkat, sekecil apapun layanan BPJS Kesehatan selalu diperhatikan publik.
Karena itu, manajemen baru diharapkan meningkatan kualitas layanan peserta terutama antrean di fasilitas kesehatan, mempercepat koordinasi rujukan antarfaskes, mengoptimalkan sinergi sistem informasi dengan faskes dan memperkuat edukasi publik terkait dengan program jaminan kesehatan.
Saat ini program jangkauan layanan kesehatan belumlah seefektif dan efisien seperti yang diharapkan. Karena itu, kita berharap manajemen BPJS Kesehatan melakukan inovasi dan sinergi data dan informasi dengan melibatkan stakeholder terkait seperti Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional serta Badan Pengawasan Obat dan Makanan.
Selain perbaikan kepesertaan dan layanan manfaat, kedua BPJS juga harus memperkuat sisi tata kelola perusahaan dengan baik dan pengelolaan aspek keuangan yang dilakukan secara sehat dan bertanggung jawab.
Di BPJS Kesehatan, manajemen harus mampu mengatasi persoalan tingkat kesehatan perusahaan yang tiap tahun tergerus beban pembayaran klaim yang membengkak. Manajemen tak bisa sekadar mengandalkan injeksi dana negara tiap tahun.
Kita mendukung upaya manajemen BPJS Kesehatan yang akan terus mengembangkan aset dari yang saat ini masih belum optimal.
Adapun di BPJS Ketenagakerjaan—pengelola lebih dari Rp400 triliun dana peserta— masalah pengelolaan keuangan dan investasi jangan sampai kembali mendapat sorotan dari publik dan penegak hukum. Tentu publik mendukung upaya berkelanjutan dari penyempurnaan tata kelola BPJS ini.
Kita semua berharap dan mendukung manajemen baru badan penyelenggara jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan ini dapat mengemban amanah dengan mengedepankan prinsip profesionalisme demi kesejahteraan masyarakat.

Comments

monyet said…

AJOQQ menyediakan 9 permainan yang terdiri dari :
Poker,Domino99 ,BandarQ,BandarPoker,Capsa,AduQ,Sakong,Bandar66 ( NEW GAME )
Ayo segera bergabung bersama kami di AJOQQ :)
Bonus : Rollingan 0.3% dan Referral 20% :)
WA;+855969190856

Popular posts from this blog

A Story of Puang Oca & Edi Sabara Mangga Barani

Mantan Wakapolri M. Jusuf Mangga Barani mengaku serius menekuni bisnis kuliner, setelah pensiun dari institusi kepolisian pada awal 2011 silam. Keseriusan itu ditunjukan dengan membuka rumah makan seafood Puang Oca pertama di Jakarta yang terletak di Jalan Gelora Senayan, Jakarta. "Saya ini kan hobi masak sebelum masuk kepolisian. Jadi ini menyalurkan hobi, sekaligus untuk silaturahmi dengan banyak orang. Kebetulan ini ada tempat strategis," katanya 7 Desember 2011. Rumah makan Puang Oca Jakarta ini merupakan cabang dari restoran serupa yang sudah dibuka di Surabaya. Manggabarani mengatakan pada prinsinya, sebagai orang Makassar, darah sebagai saudagar Bugis sangat kental, sehingga dia lebih memilih aktif di bisnis kuliner setelah purna tugas di kepolisian. Rumah makan Puang Oca ini menawarkan menu makanan laut khas Makassar, namun dengan cita rasa Indonesia. Menurut Manggabarani, kepiting, udang dan jenis ikan lainnya juga didatangkan langsung dari Makassar untuk menjamin ke...

Preman Jakarta, antara Kei, Ambon, Flores, Banten dan Betawi

BERDIRI menelepon di pintu pagar markasnya, rumah tipe 36 di Kaveling DKI Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Umar Ohoitenan Kei, 33 tahun, tampak gelisah. Pembicaraan terkesan keras. Menutup telepon, ia lalu menghardik, “Hei! Kenapa anak-anak belum berangkat?” Hampir setengah jam kemudian, pada sekitar pukul 09.00, pertengahan Oktober lalu itu, satu per satu pemuda berbadan gelap datang. Tempat itu mulai meriah. Rumah yang disebut mes tersebut dipimpin Hasan Basri, lelaki berkulit legam berkepala plontos. Usianya 40, beratnya sekitar 90 kilogram. Teh beraroma kayu manis langsung direbus-bukan diseduh-dan kopi rasa jahe segera disajikan. Hasan mengawali hari dengan membaca dokumen perincian utang yang harus mereka tagih hari itu. Entah apa sebabnya, tiba-tiba Hasan membentak pemuda pembawa dokumen. Yang dibentak tak menjawab, malah melengos dan masuk ke ruang dalam.Umar Kei, 33 tahun, nama kondang Umar, tampak terkejut. Tapi hanya sedetik, setelah itu terbahak. Dia tertawa sampai ...

PREMAN JAKARTA: Siapa bernyali kuat?

Saya paling suka cerita dan film tentang thriller, mirip mobster, yakuza, mafia dll. Di Indonesia juga ada yang menarik rasa penasaran seperti laporan Tempo 15 November 2010 yang berjudul GENG REMAN VAN JAKARTA. >(http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2010/11/15/INT/mbm.20101115.INT135105.id.html) TANGANNYA menahan tusukan golok di perut. Ibu jarinya nyaris putus. Lima bacokan telah melukai kepalanya. Darah bercucuran di sekujur tubuh. "Saya lari ke atas," kata Logo Vallenberg, pria 38 tahun asal Timor, mengenang pertikaian melawan geng preman atau geng reman lawannya, di sekitar Bumi Serpong Damai, Banten, April lalu. "Anak buah saya berkumpul di lantai tiga." Pagi itu, Logo dan delapan anak buahnya menjaga kantor Koperasi Bosar Jaya, Ruko Golden Boulevard, BSD City, Banten. Mereka disewa pemilik koperasi, Burhanuddin Harahap. Mendapat warisan dari ayahnya, Baharudin Harahap, ia menguasai puluhan koperasi di berbagai kota, seperti Bandung, Semaran...