Skip to main content

Barcelona keok, CHELSEA menatap Tahta Eropa

Sepak bola memang soal siapa mencetak gol lebih banyak dan terkadang sistem modern membuat hasil seri sudah cukup untuk menyingkirkan lawan.







Setelah mendepak Barcelona, Chelsea siap menantang Real Madrid ataupun Bayern Muenchen di partai final Liga Championspada 19 Mei di Munich.

Chelsea juga mengulang kisah sukses tim sesama Inggris Leeds United pada 1975 kala di partai semifinal menyingkirkan Barcelona dengan skor 1-1 dan lolos ke final Liga Champions.

Uniknya, saat itu Leeds harus menghadapi Bayern Muenchen. Ya benar, Bayern Muenchen yang tampil di final menghadapi Leeds di Parc de Princess Paris 28 Mei 1975.

Muenchen yang kala itu dream team dengan kiper legendaris Sepp Maier, Franz Beckenbauer, Uli Hoenes dan Gerd Mueller akhirnya juara dengan skor 2-0.

Kini, 2012, Chelsea, tim asuhan Roberto Di Matteo ini tampil luar biasa di semifinal dengan unggul 1-0 di kandang dan bermain 2-2 di Nou Camp Barcelona. Lionel Messi yang tak bisa mencetak gol di dua pertandingan itu pun jatuh menangis.

Sementara Bayern Muenchen juga hebat dengan menang 2-1 di laga kandang. Malam nanti, Muenchen akan menghadapi tuan rumah Real Madrid. Statistik menegaskan 85% klub yang menang di laga pertama semifinal selalu lolos ke final.

Akankah partai final terjadi antara Chelsea versus Muenchen? Atau Chelsea versus Real Madrid? Silahkan anda pilih.

STATISTIK 24 APRIL 2012, CAMP NOU

Barcelona: Valdes, Puyol, Pique (Dani Alves 26), Mascherano, Xavi, Busquets, Iniesta, Cuenca (Tello 58), Messi, Sanchez, Fabregas (Keita 74).

Subs not used: Pinto, Thiago, Pedro, Adriano.

Booked: Iniesta, Messi.

Goals: Busquets 35, Iniesta 43.

Chelsea: Cech, Ivanovic, Cahill (Bosingwa 12), Terry, Cole, Obi, Meireles, Mata (Kalou 58), Lampard, Ramires, Drogba (Torres 80).

Subs not used: Turnbull, Essien, Malouda, Sturridge.

Booked: Cech, Ivanovic, Ramires, Lampard Mikel.

Sent off: Terry.

Goals: Ramires 45+1, Torres 90+2

Referee: Cuneyt Cakir (Turkey)

Comments

Popular posts from this blog

A Story of Puang Oca & Edi Sabara Mangga Barani

Mantan Wakapolri M. Jusuf Mangga Barani mengaku serius menekuni bisnis kuliner, setelah pensiun dari institusi kepolisian pada awal 2011 silam. Keseriusan itu ditunjukan dengan membuka rumah makan seafood Puang Oca pertama di Jakarta yang terletak di Jalan Gelora Senayan, Jakarta. "Saya ini kan hobi masak sebelum masuk kepolisian. Jadi ini menyalurkan hobi, sekaligus untuk silaturahmi dengan banyak orang. Kebetulan ini ada tempat strategis," katanya 7 Desember 2011. Rumah makan Puang Oca Jakarta ini merupakan cabang dari restoran serupa yang sudah dibuka di Surabaya. Manggabarani mengatakan pada prinsinya, sebagai orang Makassar, darah sebagai saudagar Bugis sangat kental, sehingga dia lebih memilih aktif di bisnis kuliner setelah purna tugas di kepolisian. Rumah makan Puang Oca ini menawarkan menu makanan laut khas Makassar, namun dengan cita rasa Indonesia. Menurut Manggabarani, kepiting, udang dan jenis ikan lainnya juga didatangkan langsung dari Makassar untuk menjamin ke...

Preman Jakarta, antara Kei, Ambon, Flores, Banten dan Betawi

BERDIRI menelepon di pintu pagar markasnya, rumah tipe 36 di Kaveling DKI Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Umar Ohoitenan Kei, 33 tahun, tampak gelisah. Pembicaraan terkesan keras. Menutup telepon, ia lalu menghardik, “Hei! Kenapa anak-anak belum berangkat?” Hampir setengah jam kemudian, pada sekitar pukul 09.00, pertengahan Oktober lalu itu, satu per satu pemuda berbadan gelap datang. Tempat itu mulai meriah. Rumah yang disebut mes tersebut dipimpin Hasan Basri, lelaki berkulit legam berkepala plontos. Usianya 40, beratnya sekitar 90 kilogram. Teh beraroma kayu manis langsung direbus-bukan diseduh-dan kopi rasa jahe segera disajikan. Hasan mengawali hari dengan membaca dokumen perincian utang yang harus mereka tagih hari itu. Entah apa sebabnya, tiba-tiba Hasan membentak pemuda pembawa dokumen. Yang dibentak tak menjawab, malah melengos dan masuk ke ruang dalam.Umar Kei, 33 tahun, nama kondang Umar, tampak terkejut. Tapi hanya sedetik, setelah itu terbahak. Dia tertawa sampai ...

PREMAN JAKARTA: Siapa bernyali kuat?

Saya paling suka cerita dan film tentang thriller, mirip mobster, yakuza, mafia dll. Di Indonesia juga ada yang menarik rasa penasaran seperti laporan Tempo 15 November 2010 yang berjudul GENG REMAN VAN JAKARTA. >(http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2010/11/15/INT/mbm.20101115.INT135105.id.html) TANGANNYA menahan tusukan golok di perut. Ibu jarinya nyaris putus. Lima bacokan telah melukai kepalanya. Darah bercucuran di sekujur tubuh. "Saya lari ke atas," kata Logo Vallenberg, pria 38 tahun asal Timor, mengenang pertikaian melawan geng preman atau geng reman lawannya, di sekitar Bumi Serpong Damai, Banten, April lalu. "Anak buah saya berkumpul di lantai tiga." Pagi itu, Logo dan delapan anak buahnya menjaga kantor Koperasi Bosar Jaya, Ruko Golden Boulevard, BSD City, Banten. Mereka disewa pemilik koperasi, Burhanuddin Harahap. Mendapat warisan dari ayahnya, Baharudin Harahap, ia menguasai puluhan koperasi di berbagai kota, seperti Bandung, Semaran...