Mancing Mania

Tidak seperti biasanya, akhir pekan lalu saya mencari saluran tv yang menyiarkan acara mancing, entah itu Mancing mania di TV7 atau acara sejenis di kanal tv lainnya.
Tumben memang, karena biasanya saya lebih betah dua jam nongkrongin tv hanya melihat si kulit bundar ditendang sana-sini. Tapi Sabtu siang dan sore justru saya pantengin tuk ngelihat orang mancing.
Siangnya, saya begitu menikmati presenter yang tengah mancing tuna sirip kuning di perairan kepala burung Papua. gila bro, dia bisa dapat ikan 80 kg setinggi dirinya.
Tapi memang dapat ikan kelas berat tersebut memakan waktu hampir 1 jam tarik menarik nilon. Sirip ekor kuning memang garang, ikan ini bisa betah tarik menarik ke dalam lautan hingga lebih dari 100 meter. Bahkan dia bisa mengamuk saat tinggal ditarik ke atas perahu. Sirip kuning bisa mencapai 400 kg, konon ceritanya... seru ya..
Tapi lebih seru melihat beberapa tv pada pekan lalu menayangkan bagaimana sekitar 10 orang duduk di atas ujung depan kapal dan tinggal mengangkat joran yang sudah terkait cakalang sepanjang lengan atau satu betis orang dewasa.
Mereka 10 orang itu seakan tak kesulitan menarik cakalang ke geladak. Gonta-ganti ikan cakalang menggelapar terlontar ke geladak, maklum di bawah kapal ika itu gerombolan ikan sedang bersantap umpan-umpan yang dilemparkan salah satu anak buah kapal. Tinggal tarik joran, dan ikan pun terlontar... enaktenan..
Kata para nelayan pemancing itu, satu kali memancing dengan waktu 45 menit, mereka bisa mengangkat 3 ton ikan hanya dengan pola begitu. Lagi-lagi seru banget apalagi ditambah backsound tiupan flute khas britanica.
Tapi saya sempat kecewa dengan salah satu presenter yang membawakan cerita anak-anak belajar memancing di salah satu kolam besar. Dia hanya ingin berbagi cerita bagaimana strike dirasakan anak kecil... puihhh gak seru karena bukan di laut tapi di kolam. Yang seru memang ikan-ikannya ada catfish yang aneh dan beragam ikan asal Amazon Brasi.
Saya memang lebih tertarik melihat acara tv bagaimana memancing di laut atau perairan bebas. Kali ini ada kanal tv yang menyiarkan seorang cewek mancing di perairan kepulauan seribu.
Dia pakai umpan ikan-ikan kecil yang memang tak sampai lima menit sudah dapat ikan sepanjang lengen dan berukuran 3-5 kg. Lumayan lah... seru juga.
Anyway, memancing atau hanya melihat orang memancing bikin hati ini nyaman. Perasaan strike atau saat umpan digigit ikan itu mungkin sama enaknya dengan mencetak gol ke gawang lawan. (kalo ke gawang sendiri namanya bunuh diri.. yeaahks)
Waktu dulu di Jayapura, saya memang diberikan kesempatan tak ternilai dengan merasakan bagaimana strike di segala medan. Mulai dari kolam, rawa, kali, sungai, danau, pantai sampai laut.
Mulai dari Demta, Genyem, Depapre, danau sentani hingga laut base-G dan Hamadi sudah saya jebolin....hehehe kata orang itu khas anak seribu pulau... Tapi almarhum Suharto suka memancing dan dia jelas bukan anak seribu pulau.
Memancing, mungkin menjadi pembukti dominasi ras manusia atas ikan,
Memancing, mungkin menjadi pembukti kebuasan ras manusia
Memancing, mungkin menjadi pembukti manusia butuh makan dan uang
Memancing, mungkin menjadi pembukti manusia butuh petualangan
Memancing, mungkin menjadi pembukti manusia butuh kesabaran
Memancing, mungkin menjadi pembukti manusia butuh pengakuan
dan pada akhirnya 'Memancing', mungkin menjadi pembukti lelaki butuh hati wanita