Posts

Showing posts from July, 2008

ISEI masih jago?

16 Juli 2008 Oleh Fahmi Achmad ISEI di tengah isu pangan dan energi Di sesi Outreach Working Lunch pada KTT G-8 di Toyako, Hokkaido awal bulan ini, menjadi ajang bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan pentingnya memastikan keamanan pangan. Menurut Kepala Negara, kerjasama antara pemerintah, swasta dan peneliti perlu diperkuat sehingga tidak terjadi krisis pangan yang diindikasikan dengan naiknya harga komoditas tersebut. Isu keamanan pangan dan pertanian memang sangat relevan sebagai tulang punggung ekonomi terkini yang tengah dirudung krisis energi. Pesan penting dari Presiden Yudhoyono itu seakan mengingatkan kembali dengan apa yang disampaikan di Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) ke ke-16 pada 2006. Ketika itu, Presiden menekankan konsep prioritas pembangunan yang diberi nama New Deal untuk dikaji bersama oleh para sarjana ekonomi terbaik negeri ini. Tak lupa, Presiden Yudhoyono mengingatkan urgensi revitalisasi pertanian, perikanan, dan kehutanan dalam i

Jakarta Kota Genset

Brengsekssss, Sontoloyo GENSET DISIAPKAN UNTUK NYALAKAN LAMPU LALU-LINTAS SELAMA PEMADAMAN Jakarta, 10/7 (ANTARA) - PLN menyiapkan genset untuk menyalakan lampu lalu-lintas guna mengantisipasi pemadaman listrik bergilir yang berpotensi menimbulkan kemacetan. "Genset akan digunakan di jalan-jalan rawan macet seperti Kuningan, Sudirman dan Thamrin. Kami akan melakukan koordinasi dengan Ditlantas," kata Humas PLN Distribusi Jakarta dan Tangerang Sampurno ketika dihubungi di Jakarta, Kamis. Namun Sampurno tidak mengetahui jumlah genset yang akan disiagakan khusus untuk menyalakan lampu lalu-lintas selama pemadaman bergilir yang dijadwalkan PLN pada tanggal 11-25 Juli. Sementara itu, Dinas Tramtib juga menyiagakan seluruh personel untuk menghadapi segala bentuk kekacauan lalu-lintas termasuk ikut mengatur persimpangan jalan yang lampu lalu-lintasnya terkena pemadaman bergilir. "Yang diturunkan nanti dari Linmas, di setiap walikota," kata Kepala Dinas Tramtib Harianto Bad

Selamat Ultah pak Burhan 10 Juli 2008

Image
Tepat 10 Juli tahun lalu, menjelang malam di Executive Room Hotel Sultan, acara ulang tahun itu digelar. Suasana riang diiringi iringan musik khas Sunda seakan menjadi penghibur tersendiri di tengah suka cita masyarakat Indonesia yang baru saja mengalahkan Bahrain 2-1 di ajang Asia Cup 2007. Di panggung berhias angka 60 dari balok es dan dua stik golf sedangkan tulisan “Selamat Ulang Tahun Pak Burhan” terpampang di bagian latar. Si empunya acara tengah membacakan sejumlah frasa berisi penghormatan seorang anak terhadap ibunya. Kumpulan kalimat puitis itu dibuat hari itu juga. Burhanuddin Abdullah yang berultah dengan didampingi istri, anak, serta Medina si cucu perempuan dari anaknya Putik Rindu yang bersuami Yafuz Fatih orang Turki. Tak ketinggalan kawan-kawan asal Garut dan Pengalengan- Jabar. Sejumlah tetamu yang hadir tampak a.l. Arifin M. Siregar dan Adrianus Mooy (dua mantan gubernur BI) dan para deputi gubernur BI. Tak mau kalah sejumlah bankir senior seperti Rudjito, DE Setijos

Ale dan masa bayi 3

Image
ingat masa senang sebelum datang masa sakit.... sempat nginap di RSAB Harapan Kita seminggu, lumayan dendam sama dokter dan suster...

Ale masa bayi 2

Image
lihat, perhatikan dan dengarkan.... lihat kan.....? semua serba diperhatikan...... Alhamdulillah

Ale dan masa bayi

Image
ini jadi bukti aku pernah punya masa muda yang menggembirakan....
Image
kini usia bertambah....

aku jelas tumbuh dan berkembang

Image
growing up....

Rivalitas Nadal -Federer

Matador bertahta di Wimbledon Oleh Fahmi Achmad Bisnis Indonesia Ini cerita lagi soal Spanyol. Tak sampai dua pekan, Negeri Matador kembali bersorak sorai dengan keberhasilan Rafael Nadal menjuarai Wimbledon untuk yang pertama kali. Gaungnya memang tak sehebat La Furia Roja sang Juara Euro 2008 tapi prestasi di tenis cukup menghebohkan. Raja Juan Carlos, PM Jose Rodriguez Zapatero beserta rakyat Spanyol kini bisa mengandalkan nama Rafael Nadal Parera sebagai jagoan tenis baru, menggusur nama lawas seperti Sergi Bruguera, Carlos Moya, Albert Costa dan Juan Carlos Ferrero. Pemain usia 22 tahun ini kelahiran Mallorca dan kini masih berada di urutan kedua di bawah Roger Federer. Gelar Wimbledon 2008 diraihnya dengan mengalahkan Federer di partai final. Partai puncak tersebut sangat ketat dengan membutuhkan lima set, dua kali penundaan akibat hujan dan waktu empat jama 48 menit untuk membawa Rafael Nadal menundukkan juara bertahan Roger Federer, 6-4, 6-4, 6-7 (5-7), 6-7 (8-10) dan 9-7. Pert

Semen Kupang?

AKHIR KISAH INDUSTRI SEMEN KUPANG Oleh Lorensius Molan Kupang, 2/7 (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) era 1980an, Ben Mboi, memiliki obsesi menggerakan investasi ke wilayah timur Indonesia agar pertumbuhan ekonomi di daerah itu meningkat dan bisa sejajar dengan kawasan barat. Obsesi Ben Mboi itu akhirnya terwujud dengan didirikannya industri semen di kawasan Osmok, sekitar delapan kilometer barat Kupang, dengan merk Semen Kupang. Pada April 1984, Presiden Soeharto meresmikan satu-satunya industri semen di NTT itu sebagai simbol mulai bergeraknya investasi dari barat ke wilayah timur Indonesia. Dalam perjalanan, industri dengan teknologi tungku tegak itu mengalami pasang surut dalam perolehan laba, sebelum mampu membangun pabrik Semen Kupang II di kawasan industri tersebut pada 1990-an. Pabrik Semen Kupang I praktis tutup total ketika industri Semen Kupang II mulai beroperasi dengan kapasitas terpasang 300.000 ton per tahun, karena teknologi industri yang dimiliki Pabrik Seme

Dari Pogatetz hingga Silva

Ini nama-nama yang akan menjadi fokus perhatian gilabola Pogatetz tak beruntung Satu nama di Wunderteam Austria yang diharapkan menjadi pemain beken mungkin Emanuel Pogatetz. Setidaknya dia diharapkan menyaingi popularitas kiper Alex Manninger hingga jagoan tua Ivica Vastic. Bahkan Pogatetz diharapkan menyamai kilau manajer tim Andreas Herzog, ataupun Hans Krankl jagoan Rapied Vienna dan Barcelona pada akhir 1970-an. Nama Pogatetz sempat melambung karena baiknya penampilan selama membela Middlesbrough pada 2007-2008. Setidaknya dia ingin dikenal seperti Arnold Schwarzenegger, Sigmund Freud, Fritz Lang, Wolfgang Amadeus Mozart, Johann Strauss, Franz Schubert, hingga Karl Popper. Sayangnya, Austria hanya berada di urutan ketiga dengan poin satu hasil seri dengan Polandia. Di Grup B, Austria kalah 1-0 masing-masing dari Kroasia dan Jerman. Corluca, Kranjcar, Modric, Srna Kroasia jelas memiliki segudang pemain terkenal dari Zvonimir Boban, Alen Boksic hingga Davor Suker. Tapi calon bintang

Bremen dan Tembakau RI

30/06/08 19:34Perayaan 50 Tahun Lelang Bremen Tidak Dongkrak Harga Tembakau Oleh Zeynita Gibbons Bremen (ANTARA News) - Wajah Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara II, Tanjung Morawa Medan, Bhatara Moeda Nasution, tertunduk dan raut wajahnya tidak bisa menutupi rasa kekecewaannya setelah mengikuti hari kedua lelang tembakau di balai lelang Bremer Tabakborse Bremen, Jerman, pekan silam. Baru setelah makan siang di kantin yang terletak di lantai satu balai lelang yang pernah berjaya pada 50 tahun lalu silam itu, Bhatara Moeda mulai tersenyum. Pada acara lelang pagi hari itu, sebanyak 1964 bal tembakau Deli asal Sumatera milik PT Perkebunan Nusantara II dihargai jauh dari harapan dan satu bal tembakau tidak laku terjual. Hari itu acara lelang yang dimulai pukul 9 pagi berakhir hingga pukul 2 siang. Lelang itu lebih panjang daripada biasanya karena debat panjang membutuhkan waktu tambahan agar tembakau Deli, yang sangat terkenal di dunia untuk bahan cerutu itu, laku terjual. Perayaan isti

Pupuk bersubsidi?

26 Juni 2008 Distribusi pupuk subsidi, siapa layak kena sanksi? Oleh Fahmi Achmad Bisnis Indonesia “Biar saya minggir dulu [menepikan kendaraannya]. Kalau soal pupuk saya mau bicara blak-blakan,” kata Harsono, Ketua Kerukunan Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Lumajang, ketika dihubungi melalui telepon pekan lalu. Dia menyuarakan keluhan para petani yang masih saja tidak mendapatkan pupuk subsidi meskipun telah memasuki musim tanam. Bagi dia dan para petani, longgarnya pengawasan menjadi pangkal kericuhan distribusi pupuk bersubsidi. Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3), bagi Harsono, tidak bisa menjamin petani mendapatkan pupuk subsidi dan kesannya hanya menyalahkan kios pengecer tanpa menyentuh pabrik distributor. Jawa Timur dan Jawa Tengah dua wilayah yang rawan dengan persoalan pupuk bersubsidi. Sejumlah permasalahan terungkap seperti pengakuan petani di Tegal dan Brebes kepada anggota Komisi IV DPR yang melakukan inspeksi ke daerah mereka. Petani di sejumlah daerah Jawa tengah m